Di sebuah kota hiduplah Seorang lelaki atau si A beristri si B dgn satu orng anak,saat memulai rmh tangganya si A tlah bekerja sbg karyawan sebuah perusahaan,dam si B atau istri hnya mengurusi rmh tangga, tahun-tahun pertama perkawinan terasa indh apalagi mulai dikarunia seorang anak dan si A sering berkata pd anaknya'nanti klu km udh bsr nak,sekolahlah yg tinggi,dan carilah pekerjaan yg aman atau bekerjalah dgn pemernth biar masa tua mu nnt bahagia',ekonomi mereka pun masih stabil walau hanya terima gaji bulanan, dan si A pun giat bekerja pergi pagi pulang sore kadang2 malam. Pada tahun kedua terjadi krisis global dimana-mana perusahaan2 mulai melakukan perampingan karyawan utk menutupi kerugian,dan ada juga perusahan2 yg bangkrut dan mulai melakukan phk besar-besaran,si A bernasib kurang baik karena perusahan tempat dia bekerja mulai mengalami pailit hingga si A harus di phk dgn hanya mendpt 3 bln gaji dan uang asuransi. Dgn dgn uang pesangon siA dan keluarga mulai bertahan hidup ,si A yakin dia akan mendpt kembali pekerjaan krn dia punya skil dan ijazah sarjana,bulan demi bulan tp pekerjaan tak satu pun yg didptnya,dimana persediaan uang yg makin menipis dan situasi ekonomi keluarga makin kacau,siA msh berthn dan menyakini akan prinsip dan izajah sarjana yg dikantonginya,tp hr demi hari dan meraka mulai makan hanya 1 hari sekali dan izajah yg dibawa2 tak diterima perusahan2,si A udh dihinggapi rasa frustasi,mulai timbul pikiran2 negatif.
Suatu hari dgn termenung siA duduk dipinggir jalan dan mengamati dgn mata yg kosong melihat sederetan pedagang kaki lima yg berjualan,tiba-tiba terlintas dipikirannya utk meniru mereka,si A bergegas pulang,dan membuat sebuah grobak kecil dgn memampaatkan apa yg ada, dan mulai hari-hari berikutnya siA mulai menjajakan makan,dagangannya keling2 kota dan perumahan, byk rintangan yg harus dihadapi,dr mulai dagangan tak laku,sampai kena rampok dan dipukuli,tp si A tetap bertahan dan belajar dr.semua pengalamannya dan perlahan2 mulai memperbaikinnya, sampai tahun pertama dgn hdp seadanya si A trus berjuang dan mengubah semua prinsip hidupnya yg selama ini 'menganggap kerja jadi org gajian lebih aman',dan si A mulai belajar berusaha dan menunda semua kesenangan.hingga mencapai tahun ketiganya org2 mulai merespon cita rasa masakannya,
Byk yg mulai berlanggan.
Si A mulai menyewa sebuah tempat yg strategis dgn uang hasil usahanya selama 2thn pertamanya,hari2 demi hari hasilnya mulai meningkat,pendapatannya pun mengalir bagai air,siA pun mulai membuka cabang diberbagai kota2 besar dan me waralabakan usahanya , trus meningkatkan pelayanan dan mulai mendpt pasive income tanpa dia hrs bekerja lg dan mulai hidup dgn serba kecukupan,rumah mewah dan segala mcm kemewahn. iya mulai berkata
Kepada anak-anaknya:' nak klu udah besar sekolah yg tinggi,belajar
Yg giat,selepas itu buka usahamu sendiri dan belajar mengelolanya' TAMAT
Create by. Sudinotakim
No comments:
Post a Comment