banyak peneliti mencari cara mengendalikan produksi radikal bebas di dalam tubuh. Seperti yang dilakukan Irawan yang konsen pada penelitian tentang antioksidan yang dapat melindungi jaringan tubuh dari efek negatif radikal bebas. karena radikal bebas efeknya bisa yang merusak tubuh dari dalam dan dapat menyebabkan timbulnya Penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, kencing manis, rematik .
seperti yang saya kutip di jpnn.com para peneliti sedang konsen pada penelitian tiga tanaman khas Kaltim, seperti tanaman salam (Syzigium polyanthum), tanaman kare (Murraya koenigii), dan rimpang bangle (Zingiber purpurea). Irawan melakukan ekstraksi terhadap daun, ranting, dan buah dari ketiga tanaman. Setelah itu baru dilakukan uji klinis terhadap efektivitas ketiga tanaman sebagai antioksidan.
“Hasilnya, ketiga tanaman memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang sangat baik. Apalagi hasil uji sitotoksitas, ternyata ada senyawa yang berpotensi sebagai antikanker,” terangnya.
Saat ini penelitian masih terus dilakukan untuk mencari senyawa aktif. Ia sangat bersyukur penelitian ini didanai Departemen Pendidikan Nasional, sehingga sedikit membantu penelitian yang dilakukannya. “Kami juga melakukan kerjasama dengan Universitas Daengu Haany, Korea, untuk mencari senyawa aktif, penentuan strukturkimia, identifikasi, serta uji coba ke tikus,” ungkapnya.
Penelitian ini merupakan satu dari sekian banyak penelitian serupa, karena keberadaan antioksidan disebut-sebut merupakan resep awet muda. Berdasarkan literatur yang dimilikinya, proses penuaan umumnya disebabkan kerusakan jaringan yang disebabkan atas keberadaan antioksidan.
Kerusakan jaringan ini menyebabkan dampak, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran sel. “Yang ingin awet muda, tentu perlu banyak mengonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Meski ia mengakui sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada di dalam tubuh. Tapi ia memastikan antioksidan ini bisa saja diperoleh dari luar sel, seperti dari makanan .
seperti yang saya kutip di jpnn.com para peneliti sedang konsen pada penelitian tiga tanaman khas Kaltim, seperti tanaman salam (Syzigium polyanthum), tanaman kare (Murraya koenigii), dan rimpang bangle (Zingiber purpurea). Irawan melakukan ekstraksi terhadap daun, ranting, dan buah dari ketiga tanaman. Setelah itu baru dilakukan uji klinis terhadap efektivitas ketiga tanaman sebagai antioksidan.
“Hasilnya, ketiga tanaman memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang sangat baik. Apalagi hasil uji sitotoksitas, ternyata ada senyawa yang berpotensi sebagai antikanker,” terangnya.
Saat ini penelitian masih terus dilakukan untuk mencari senyawa aktif. Ia sangat bersyukur penelitian ini didanai Departemen Pendidikan Nasional, sehingga sedikit membantu penelitian yang dilakukannya. “Kami juga melakukan kerjasama dengan Universitas Daengu Haany, Korea, untuk mencari senyawa aktif, penentuan strukturkimia, identifikasi, serta uji coba ke tikus,” ungkapnya.
Penelitian ini merupakan satu dari sekian banyak penelitian serupa, karena keberadaan antioksidan disebut-sebut merupakan resep awet muda. Berdasarkan literatur yang dimilikinya, proses penuaan umumnya disebabkan kerusakan jaringan yang disebabkan atas keberadaan antioksidan.
Kerusakan jaringan ini menyebabkan dampak, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran sel. “Yang ingin awet muda, tentu perlu banyak mengonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Meski ia mengakui sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada di dalam tubuh. Tapi ia memastikan antioksidan ini bisa saja diperoleh dari luar sel, seperti dari makanan .
No comments:
Post a Comment