Kemandirian dalam Kesederhanaan

Sekecil ujang anak tetanggaku punya cerita yang menarik untuk jadi cerminan kemandirian dalam keserdahanaan, si ujang anak seorang kuli bangunan tapi si ujang punya jiwa mandiri yang luar biasa, mengapa saya kata demikian jika mendekati hari lebaran kira-kira 2 atau 3 bulan si ujang tidak pernah merengek meminta-minta bapaknya membeli baju lebarannya, malahan dia sibuk membuka tabungannya,mengumpulkan recehan demi recehan demi membeli beberapa ekor anak ayam dan memeliharanya dengan tekun,dari mulai perawatannya,membuat kandangnya dia lakukan sendiri, jika ayamnya cukup umur dia jual untuk membeli perlengkapan lebaran seperti baju-bajunya,dia menyadari bahwa untuk mengharapkan orang tuanya untuk membeli baju lebaran tidak mungkin.
Nah cerita diatas mengilhamkan saya sebuah makna kemandirian yang terpupuk dari sebuah keserdahanaan. Si ujang anak kecil yang belum mengenal pelajaran tentang pentingnya berusaha, belum pernah membaca buku-buku kewiraswastaan,tak pernah ikut seminar-seminar, tapi mengapa dia bisa melakukannya?kenapa kita tidak bisa melakukan seperti si ujang, mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup kita,sementara kita dipenuhi peluang-peluang yang lebih besar,peluang yang bisa kita pelihara untuk bisa mensejahterakan hidup kita nanti tanpa harus hidup dalam kuasa dan pimpinan orang lain yaitu selamanya sebagai "orang gajian".berbuatlah seperti si ujang, walau sedikit namun sangat berarti bagi diri kita,karena akan terpupuk kebiasan hidup mandiri, Cobalah tanamkan pemikiran untuk merubah diri kita sendiri dengan tidak mengharapkan orang lain,agar jiwa kita terdidik karena keadaan.
Tak selamanya kesuksesan datang dari kemewahan,dapat juga datang dari sebuah kesederhanan yang punya keinginan untuk maju.
"salam sukses"