Nasib Baik

Sering kali kita mendengar sesorang berujar "ah...nasibnya baik usahanya bisa maju"...."nasib baik betul anak itu tamat sekolah langsung jadi pegawai negri"...
Siapa manusia yang tidak ingin bernasib baik??saya saja sangat berharap nasib baik itu datang setiap saat,bukan hanya saya ya..? semua manusia menginginkannya. Tapi yang jadi persoalan bagaimana mencapainya? Menurut buku yang pernah saya baca ada teori kearah tersebut yang bisa menjadi pegangan. Yakni tiga unsur harus di penuhi ialah :1. Kesempatan
2. Rajin
3. Keahlian

Enampuluh persen nasib baik ditentukan oleh kesempatan, duapuluhlima persen berkat keahlian atau keterampilan. Terakhir ini, karena pendidikan formal ( suparman sumahamijaya)
Kesempatan hanya dapat dilihat dan disadari oleh orang yang mentalnya siap melihat permasalahan yang ada menjadi kesempatan dan kemudian menyergapnya. Selain siap mental juga harus rajin, karena nasib baik tidak melekat pada orang malas. Tentu saja kita harus meningkatkan daya pikir disamping memakai dan memanfaatkannya. Selain itu,pentingnya kerja keras tanpa mengenal kata lelah dan mengenal waktu. Waktu bukan cuma berarti uang tetapi juga merupakan modal.
Maka sikap mental yang positif perlu dimiliki bersandar pada kemampuan diri sendiri, beriman dan bergairah. Gairah menimbulkan daya gerak atau motivasi yang selanjutnya melahirkan inisiatif yang mencetuskan kreativitas.
Semoga kita semua bernasib baik.....
Salam