Sunday, May 3, 2009

Displin Waktu

Keluhan demi keluhan dari mulut mamak saya(ibu kandung)bercerita tentang kejadian yang membuat dia sangat kesal
"dek, tadi pagi mak kekantor kel...mau minta surat keterangan, jam 8 mak kesana peg..nya udah masuk cuma pak..Lu..nya belum kata sang peg..pak Lu..datang jam 9 , dengan sabar mak menunggu sampai satu jam lamanya untuk minta tanda tangan pak Lu, namun ketika pak Lu datang,baru nyampai dikantor tiba-tiba hpnya berdering terdengar suara ibu-ibu di hapenya berkata:"pa, ada belanjaan ketinggal tadi,cepat susul dan bawa kerumah.!!", tanpa basa-basi pak Lu pun pergi meninggalkan mak dan beberapa orang yang telah lama menunggunya ....
Kesal yang dirasakan mak saya mungkin anda juga kesal dihadapkan pada kejadian diatas.
Memang "jam karet" merupakan jam yang membudaya dimasyarakat kita bukan saja instansi2 milik pemerintah saja,swasta dan umum,pergaulan dan pribadi berlaku istilah ini. Masalah disiplin waktu adalah masalah yang belum usai dalam pergaulan masyarakat kita baik formal maupun non formal. Sedikit sekali orang-orang yang benar-benar menghargai waktu,kebanyakan hanya mengulur-ngulur waktu memcoba berdalih dengan alasan-alasan tertentu.
Entah mengapa budaya tepat waktu sulit untuk diterapkan mungkin sudah kebiasaan yang secara tidak sadar membudaya dalam tiap jiwa-jiwa individu. Jika ada sanksi dan hukuman baru budaya tepat waktu ini dilakukan namun kesannya terpaksa. Tak pernah budaya tepat waktu atau disiplin waktu ini benar-benar datang dari hati nurani dan atas kebiasaan yang menerapkan budaya disiplin waktu sebagai suatu keharusan dalam hidup setiap individu dalam masyarakat kita, niscahaya akan ada perubahan yang Besar ,baik bagi diri pribadi maupun bangsa ini." kapan kita mau maju, jika menghargai waktu saja sudah tidak bisa"

16 comments:

the beauty of riau said...

Orang disiplin adalah orang yang menghargai waktu, maklum dinoe pak lurah adalah dilayani, bukan pelayanan mayarakat.

the beauty of riau said...

Berkunjung di Pagi Hari.. :thumbsup: Happy Nice Day

eppie - cool, said...

pak lu....memimpin karena SK, lupa lagi sumpahnya..boleh take a comment di [NEW]eppie-cool ada pencerahan baru.

attayaya said...

hahahaha betul neh
kejadian seperti ini hampir terjadi diseluruh antero Indonesia
perlu direformasi
kalo perlu dimasukin pesantren semua dulu, diajarkan cara bertanggungjawab, disiplin.
lha bos besarnya aja kaco, apalagi yang dibawah

Unknown said...

begitulah pelayanan instansi pemerintah di negara ini. mesti panjang sabar ngadepinnya.

buwel said...

Setuju budaya disiplin waktu segera di budayakan..

joe said...

setuju, sebab waktu tidak akan berulang kembali lagi... time is money kata orang ...

ajie said...

saya susah untuk disiplin
gimana ya

dwina said...

banyak sekali lho mas pak lu pak lu yang seperti itu dan virus jam karet sepertinya telah mewabah dari yang atas ampe yang bawah. sebenrnya kalo mau sedikit aja berfikir banyak sekali kerugian-kerugian yang akan di dapat dari kebiasaan buruk itu.
so sama-sama lah kita memperbaikinya kalo ndak bisa memperbaiki orang lain mulailah dengan memperbaiki diri kita dan orang-orang di sekeliling kita.

sedikit berbagi pengalaman. tinggal di tanah melayu ini mengajarkan aku tuk lebih disiplin karena kalo disini ontime banget misalnya jam masuk kerja kan pake scan kard so kalo telah semeniiiitt aja udah di potong gajinya. hehhehe dari hal2 kecil melatih kita tuk lebih disiplin waktu

nice post

nenoneno said...

semoga saya (dan kita semua) bisa lebih menghargai waktu ya. tapi kalo kasus bapak bapak ini si selain ga menghargai waktu, juga ga profesional. :)

attayaya said...

kita reformasi aja neh sob

IjoPunkJUtee said...

Lama tak mengunjungimu sobat...

Entah karna budaya, atau jam karet terasa kenyal tuk dinikmati...???

dI MANA2 KOk yo masih ada.....

bunga said...

kunjungan malam dalam keadaan sakit

bunga raya said...

kunjungan malam neh

reni said...

Disiplin soal waktu emang harus segera dijalankan di negara kita ini..

attayaya said...

displin ayo disiplin