Dia masih muda. Kelahiran 20 September 1988. Namun sudah bisa menghasilkan banyak uang. Dia juga dipercaya sebagai salah satu marketing andal oleh Tung Desem Winangun. Dialah Peter Kohar, yang menjalankan bisnis onlinenya lewat internet.
’’SAYA menjual barang dan obat-obatan lewat internet, modal yang diinvestasikan sedikit tapi hasilnya cukup lumayan,’’ ungkap Kohar. Kohar membangun perusahaan bernama PT. Kohar Online. Selain itu, dirinya juga mengembangkan Tung Desem Waringin (TDM) University, motivator andal yang banyak memberikan inspirasi sukses bagi banyak orang.
Dalam sehari, member yang mendaftar di situs yang dikembangkannya tersebut mencapai 33 ribu orang. Uang yang masuk dalam hari itu saja mencapai Rp 279 juta. ’’Awalnya saya tidak percaya dengan angka itu. Namun, akhirnya saya sadar bahwa itu adalah buah dari kerja keras,’’ sambung Kohar.
Kohar mengaku, salah satu yang menjadi modal utamanya sehingga dapat dipercaya oleh berbabagai kliennya di bisnis ini, karena memegang teguh kejujuran dan menjaga kredibilitasnya. Dirinya juga yakin, bahwa dengan ketekunan yang baik, apa yang diharapkan pasti akan tercapai. ’’Awalnya saya membuat shocking di internet, ini supaya banyak orang yang tertarik dengan apa yang saya buat. Lalu setelah itu, baru saya akan mengajak mereka,’’ ungkapnya.
Dalam situs yang dibangunnya itu, rata-rata diakses oleh 240 ribu orang. Selain barang dan obat-obatan, TDW University juga memberikan konsultasi untuk peningkatan karir dan usaha seseorang. Bagi Kohar, itu merupakan kolaborasi yang sangat luar biasa dengan sosok Tung.
Selain modal yang sedikit, Kohar lebih bisa memanfaatkan waktunya dengan baik dalam menjalankan bisnis ini. Dia hanya harus duduk di depan komputer dan bertemu dengan para stafnya, yang juga duduk online di depan komputernya masing-masing. Sekali waktu, dia dan beberapa stafnya “kopi darat” untuk membahas bisnis mereka.
Ke depan, Kohar berharap agar bisnis onlinenya bisa merambah ke barang-barang yang lebih ekslusif lagi. Dengan jumlah member yang sudah cukup banyak itu, dirinya percaya bahwa apa yang akan ditawarkannya bisa lebih banyak lagi dari hari ini. Untuk merambah bisnisnya bisa kebih besar lagi, pengalaman dan jaringan yang ada akan dimanfaatkanya seefektif mungkin.
’’Beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan pengusaha dari Papua dan Beliau mengajak saya untuk bekerja sama, dalam memasarkan proyeknya ini,’’ ungkapnya. Kohar berharap, agar konsep viral marketing yang sedang dibangunnya dapat menyebar hingga ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.
Yang menarik dari Kohar adalah keyakinannya pada ungkapan ’’Show Me the Money”. Ungkapan itulah yang membuat Kohar memutuskan untuk berhenti kuliah jelang setahun kelulusannya, pada 2008. Apa yang dilakukan Kohar, memang cukup dibilang berani, karena menurutnya pelajaran yang didapatkanya di bangku kuliah, dirasakan sangat berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan. ’’Yah, saya berhenti kuliah agar ingin cepat dapat uang,’’ ungkap Kohar.
Keputusan kontroversialnya tersebut mendapatkan dukungan penuh dari kedua orangtuanya, yang mengatakan bahwa Kohar harus dapat membuktikan keputusannya tersebut.Baginya, kecerdasan bisa saja didapatkan dari school smart atau juga yang didapatkan dari street smart. Setahun setelah memutuskan berhenti kuliah, Kohar akhirnya mulai dapat membuktikan bahwa apa yang menjadi keputusannya itu bisa diperlihatkan kepada orangtuanya. Sebelumnya, ketika sudah mulai mencari uang secara mandiri, dukungan untuk berhenti kuliah, juga datang dari sesama temannya yang juga pengusaha. ’’Kalau ada istilah DO, maka saya memilih OD alias out dewe,’’ tegas Kohar.
Tanda-tanda kemandirian, sudah diperlihatkanya sejak lulus dari SMA. Ketika itu, Kohar sudah menjadi guru les yang memiliki penghasilan kurang lebih Rp 8 juta per bulannya. Dengan kondisi itu saja, dirinya sudah merasa bahwa bakat yang dimilikinya dapat mengantarkannya memiliki bisnis sendiri, dan bisa menghasilkan lebih banyak uang lagi.
Ketika masih duduk di bangku SMA, karena kemalasan dan kebanyakan gaul, Kohar sempat menduduki ranking 82 dari 90 siswa. Nilai mata pelajaranya pun otomatis anjlok dan sangat tidak memuaskan. Suatu hari, dirinya mengajak jalan pacarnya dengan mengendarai mobil sang ayah. Ketika di tengah perjalanan, tiba sang pacar mengatakan bahwa apa jadinya ketika seumpama orangtua Kohar bangkrut, dan tidak bisa bikin apa-apa, kira-kira Kohar akan hidup dari mana.
Dengan sangat kaget, saat itu Kohar terdiam seribu bahasa dan tidak mampu mengatakan satu kata pun. Sesampainya di rumah, Kohar kembali merenungi apa yang dikatakan sang pacar. Lalu, dengan kejadian tersebut Kohar akhirnya sadar bahwa dia harus mengubah cara hidupnya, yang selama ini hanya mengandalkan harta milik orangtua. ’’Yah, saya mengakui bahwa pacar saya sewaktu SMA lah yang membuat saya berubah untuk bisa mandiri di atas kaki sendiri,’’ tegasnya. Namun, ketika ditanya wanita itu, Kohar enggan untuk mengutarakanya.
Perubahan drastis itu dibuktikannya pada ujian nasional. Setelah hasil akhirnya diumumkan, Kohar berhasil memeroleh nilai sempurna, yakni 100 untuk pelajaran matematika dan 90 untuk Fisika dan Kimia. ’’Saya mengubah banyak dari diri saya, yang awalnya saya tidak belajar hingga larut malam, saya ubah belajar dengan giat dan mencari banyak bahan pelajaran lainnya,’’ ujar Kohar.
Kohar mengaku, dirinya masih butuh banyak belajar dan menambah lagi wawasannya di dunia bisnis. Dia ingin ikut berbagai pelatihan dan seminar, agar menambah banyak informasi. Namun, dirinya menegaskan untuk tidak lagi kembali menginjakkan kaki di bangku kuliah yang akan memakan waktu yang lama baginya.
Sebagai anak muda, Kohar tidak lupa berpesan agar anak muda zaman sekarang lebih banyak memfokuskan diri kepada hal-hal positif dan menghindari kegiatan dan perilaku yang negatif. Semua itu, menurut Kohar, tidak akan dapat membantu meningkatkan kemampuan, tapi hanya akan membuat masa depan seseorang bertambah suram. (dew,jpnn)
No comments:
Post a Comment