Menggunakan uang dengan pintar dan menjadi seorang pembelanja yang pintar bisa membuat Anda kaya di kemudian hari. Yang penting, waspadai belanja yang tak perlu. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menggunakan uang dengan pintar dan hati-hati. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan, dengan demikian Anda hanya membeli barang yang dibutuhkan dan bermanfaat, bukan sekadar lapar mata.
Pertama, sesuaikan dengan kebutuhan bila Anda membeli barang-barang yang nilainya menurun dan nilainya habis begitu digunakan, seperti makanan, pakaian, barang-barang elektronik, dan barang-barang konsumtif lainnya.
Kedua, kurangi membeli barang-barang kecil, seperti rokok, cemilan, atau sekadar mengopi di kafe. Meski jumlahnya kecil saja, tapi bila sudah menjadi kebiasaan, jumlah yang kecil tadi dalam setahun jumlahnya bisa berlipat.
Ketiga, jaga total cicilan utang di bawah 30 persen dari gaji. Kebiasaan orang pada umumnya adalah menggunakan hampir 90 persen dari penghasilannya per bulan untuk membiayai kebutuhan belanja rumah tangga. Apa yang terjadi jika Anda mempunyai cicilan utang rumah, mobil, atau kartu kredit yang menghabiskan 50 persen dari penghasilan?
Keempat, kemana Anda harus memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga? Bisa-bisa Anda mencari pinjaman sana-sini untuk menutup kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, jika Anda harus berutang, jagalah agar total cicilan utang per bulan jumlahnya tidak lebih dari dari 30 persen dari penghasilan Anda, sehingga sisanya sebesar 70 persen bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Kelima, bijaklah menggunakan kartu kredit karena kartu kredit sebenarnya adalah utang. Bila kita memakai, berarti kita harus mengembalikannya, dan jika Anda tidak sanggup membayar lunas, Anda akan dikenai bunga. Karena itu, untuk belanja sehari-hari, gunakan uang tunai atau kartu debet. Simpanlah kartu kredit hanya untuk keadaan darurat, sebagai sumber dana cepat kalau uang tunai tidak tersedia. (sm/net)
No comments:
Post a Comment