Sunday, August 22, 2010

cara membaca kepribadian kita , agar kita tahu seperti apa watak asli kita sebenarnya

Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia. diantaranya :

Sanguinis Si Populer
Golongan ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.

Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali Anda lihat meja kerja pegawai Anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana.

Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.

Orang yang cenderung sanguinis, kalau jiwanya baik, mungkin cocok jadi pelawak, aktor, mc, presenter, motivator, cheerleader, pedagang, moderator, atau jurnalis. Tapi kalau jiwanya jahat, mungkin bisa jadi penipu, provokator, oportunis, dll.

Melankolis Si Sempurna
Tipe ini agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam.

Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.

Orang melankolis selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu, jangan heran jika balita Anda yang `melankoli’ tak akan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi.

Jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankolis’ Anda, sebab ia telah menyusunnya dengan betul-betul apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, bahkan klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.

Orang yang cenderung melankolis, kalau jiwanya baik, mungkin cocok jadi ilmuwan, seniman, aktivis sosial, analis, musisi, sastrawan, filsuf, programmer, webmaster, detektif, atau mata-mata. Namun bila jiwanya jahat, mungkin bisa jadi psikopat.

Koleris Si Kuat
Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya.

Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.

Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin.

Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.

Orang yang cenderung koleris, jika jiwanya baik, mungkin cocok jadi manajer, direktur, pelatih, polisi, tentara, presiden, atlet, organisator, satpam, menteri, gubernur, juga camat. Hanya saja jika jiwanya jahat, mungkin bisa jadi diktator, preman, perampok, dan pembuat anarkis lainnya.

Phlegmatis Si Cinta Damai
Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.

Tipe phlegmatis ini kurang bersemangat, kurang teratur, dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda.

Terkadang, sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi, kalau Anda punya staf atau pegawai phlegmatis, Anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi oleh dirinya sendiri.

Orang yang cenderung phlegmatis mungkin cocok jadi psikolog, konsultan, guru, dosen, dokter, ustadz, farmasi, resepsionis, dan operator.

nah, Kalau saja semua sudah kita pahami, kita akan sangat terbantu sekali dalam berhubungan dengan orang lain (tribunnews.com)

No comments: